Ads Top

Sinopsis Page Turner Episode 2 Part 2

Keduanya sampai dirumah dan Yoo seul minta Cha sik cepat pulang sebelum mamanya Yoo seul lihat. Tapi ternyata mamanya udah nungguin daritadi di luar. Yoo seul kaget mendengar suara mama sampai menjatuhkan tongkatnya.
Cha sik memperkenalkan diri sebagai pemandu Yoo seul di sekolah. Mama bersikap ramah ke Cha sik dan menyuruhnya cepat pulang, kapan-kapan ayo makan bersama. Saat mereka sudah masuk Chasik bergumam kalau mamanya Yoo seul lebih baik dari perkiraannya.
Cha sik baru mau pergi tapi dia lihat tongkat yang tadi jatuh dan lupa diambil sama Yoo seul. Baru mau mengembalikan terdengar teriakan mama dari dalam yang memarahi Yoo seul karena naik sepeda. Bagimana dia akan main piano kalau tangannya sampai terluka? Apa ini keputusan Yoo seul untuk berhenti main piano dan malah keluyuran sama anak berandal bodoh itu (Cha Sik).
Yoo seul tidak terima Cha sik dibilang berandal dan bodoh tapi mama bisa tahu hanya dengan sekali lihat saja. Yoo seul emosi karena mama menjudge Cha sik dari penampilannya padahal apa yang baru mama katakan jauh lebih kejam dari apapun didunia. Mama menamparYoo Seul.
"Kau tahu betul apa yang aku korbankan untukmu tapi kau malah mengecewakanku seperti ini! Aku menungumu minta maaf tapi kau malah bertambah buruk. Apa kau sangat membenci mama ha?!"
Ini karena aku tidak mau membenci Mama! Benar.. aku naik sepeda untuk pertama kalinya dalam hidupku. Itu sangat indah sampai-sampai aku berpikir akan lebih menakjubkan kalau saja aku bisa melihat. Banyak yang kusesali sejak kelihatan pengelihatanku. "Aku harusnya pergi ke pantai, ke bioskop, melihat seperti apa kebun binatang itu."

"Aku seharusnya melihat segalanya saat masih bisa. Kenapa Mama terus memintaku main piano? Kenaa Mama melarangku pergi kemana-mana dan mencoba sesuatu yang lain? Aku merasa sangat marah dan menyesalinya..."
"Apa yang kau sesali? Kau mendapatkan banyak hal dengan mengorbankan hal-hal itu. Lihat penghargaan itu? apa itu penyesalan juga? Kau bahagia saat memenangkannya!"
"Aku tidak bahagia! Mama lah yang bahagia. Aku bahkan tidak pernah berpikir semua (penghargaan) itu milikku. Karena kau memilih jalan hidupku, aku jadi menyalahkanmu. Ini hidupku, tak seharusnya aku menyalahkanmu. Karena itu mulai sekarang aku akan membuat keputusan sendiri dan menyalahkan diriku atas keputusan itu."

Mama Yoo Seul temenung di depan trophie dan penghargaan2 Yoo seul. Disan juga terpajan foto2 Yoo seul sejak kecil tapi tidak satupun Yoo seul tersenyum saat memenangkan penghargaan. Kata2 Yoo seul terulang di benak Mama dan Mama menyebut Yoo Seul gadis bodoh.
Besoknya mama sedang menyapu saat Cha sik datang dengan tampilan super culunnya. Dia pakai kacamata dan baju serba hitam mengilap. Mama cuma bisa melongo sampai Cha sik bertanya bagiamana penampilannya? Apa masih seperti berandalan bodoh?
Mama sadar kalau Cha sik menguping kemarin. Cha sik minta maaf dan bilang kalau dia tidak sengaja mendengarnya. Yoo Seul keluar dan Cha sik bertanya sama mama sekali lagi bagaimana penampilannya?
"Kau sekarang kelihatan seperti gangster yang sudah insaf." wkkwk
Waktu Cha sik cerita ke ibunya, ibu marah-marah emang ada masalah apa sih Mama Yoo seul berani ngata-ngatai anaknya. Dia tanya apa Cha sik terima2 saja digituin. Cha sik bilang tentu tidak, dia langsung minta maaf LOL
Cha sik minta maaf dan janji akan memperbaiki gaya berpakaiannya. Dia bertanya persisnya apa yang salah dengan selera fashionnya? Mama mengira Cha sik mau mempermainkan Yoo seul dengan cara berbeda. Tapi Cha sik dengan tulus bilang kalau Yoo seul sudah memilihnya, jadi dia akan berusaha untuk tidak mengecewakan Yoo seul. Yoo seul agak2 tersentuh mendengarnya dan merekapun pergi diikuti tatapan khawatir Mama.

Yoo seul bertanya pada Cha sik apa Cha sik ingin sesuatu? Cha sik menghentikan sepeda dan bertanya maksud Yoo seul. Yoo seul cuma merasa tidak enak karena dia dan mamanya sudah banyak merepotkan Cha sik. Cha sik bilang daripada minta maaf, ada sesuatu yang ia ingin Yoo seul lakukan untuknya.
Apa itu? Main Piano. Cha sik dengar Yoo seul pintar main piano.
Yoo seul menolak dengan tegas soalnya dia sudah berhenti main piano. Cha sik mengeluh tadi katanya Yoo seul merasa tidak enak sudah merepotkan, ternyata semua cuma omong kosong.
"Baiklah!! Aku akan memainkannya. Dimana Piano itu?!"
"Bisakah aku memainkannya?..."
Cha sik ceria dan berharap Yoo seul memainkan lagu yang dia tahu. Yoo seul mengejek Cha sik yang boleh dibilang tidak tahu lagu (klasik) apapun. Yoo seul mencoba pianonya dan berkata suaranya mirip Cha sik, murahan dan usang. Cha sik kesal, apa kau berkomplot dengan ibumu untuk menghinaku? Kau gak seperti orang yang mau minta maaf (karena sodah merepotkan)
Yoo seul mulai memainkan nada-nada dengan piaonya dan Cha sik langsung terkagum2. Yoo seul memperingatkan Cha sik untuk tidak memberitahu siapapun kalau Yoo seul main piano disana. Cha sik berjanji akan membawa rahasia ini hingga ke liang kubur.
 Eh ternyata hal itupun diceritakan Cha sik ke ibunya. Ibu menggoda Cha sik apa ibumu ini liang kuburmu? Cha sik kesal, di bercerita seperti ini kan hanya sama ibunya. Ibunya merasa Cha sik belum dewasa karena orang dewasa biasanya menyimpan rahasia dari ibu mereka. Cha sik ngambek tapi ibunya membujuk, "Bagaimana permainan pianonya?"
Dipancing begitu saja Cha sik langsung cerita panjang lebar kalau Yoo seul mungkin adalah pianis terhebat kedua setelah ayahnya.
Apa ibunya pernah merasakan hal seperti ini? Lagu itu terdengar seperti pelangi yang sangat indah. Pelangi yang bisa mengubah manusia menjadi malaikat dan mengubah dunia menjadi surga. Aku sangat bahagia hanya dengan melihatnya sampai2 aku tak ingin pelangi itu menghilang.
Cha sik tampak terpesona saat melihat Yoo seul bermain piano.
 Dia sampai2 mendengarkan musik yang sama dalam mimpinya. Ibunya bertanya mimpi seperti apa? Tapi Cha sik bilang dia lupa mimpinya ketika bangun. Yang ia ingat hanya musik itu. Ibunya merasa aneh bagaimana bisa Cha sik hanya ingat musiknya tapi tidak ingat mimpinya.
 Ibu Cha sik mendapat telepon dari salah satu orang yang menyewa jasa menulisnya. Orang itu marah2 karena tidak mendapat pekerjaan dengan cv yang ditulis Ibu Cha sik. Karena itu dia minta uangnya kembali. Ibu Cha sik mengerti dan akan segera mengirimkan uangnya. Cha sik bertanya ada apa dan setelah ibunya menjelaskan, Cha sik merasa tidak terima. Ibunya menenangkan dengan bilang kalau dia memang tidak bisa menulis CV bagus, kalau dia bisa, seharusnya dia dapat kerja dan tidak perlu luntang-lantung di usianya ini. Cha sik menghibur ibunya dan berjanji dia akan segera menghasilkan banyak uang, membelikan ibunya rumah dan saat itu ibunya tidak perlu capek-capek bekerja dan bersih2 karena dia akan jadi orang kaya yang hanya shopping dan jalan2.

Ibunya tersenyum dan berkata dia bisa merasakna bagaimana Yoo seul memainkan pianonya. Karena kata-kata Cha sik tadi terdengar seperti pelangi indah yang mengubah dunianya menjadi surga. Meeka berdua tersenyum bahagia.
Di sekolah saat akan olah raga, Gyo Sun khawatir karena Yoo seul tidak ada di kelas untuk ganti baju. Temannya menenangkan kalau Yoo seul terbiasa mengganti bajunya sendiri tapi Gyo Sun menyela itu saat dia bisa melihat.
Cha sik mengantar Yoo seul ke kelas yang kosong. Yoo seul mengusir Cha sik keluar tapi tidak sadar kalau ada yang sedang merekamnya saat membuka pakaian. Untung belum semuanya, terdengar suara  Jin Mok yang pura2 meminjam buku musik dari murid yang merekam itu. Yoo seul kaget karena ada orang dan langsung menunduk bersembunyi.
Jin Mok menyeret temannya itu dan berkata apa yang kau lakukan?! Temannya bilang cuma lewat dan merekam saja, apa Jin mok juga mau ikut melihat.Jin Mok merebut HPnya dan melempar HP itu membuat temannya marah.Yoo seul yang sok2an ganti baju sendiri, lagipula dia tidak akan tahu. Jin Mok langsung memukul temannya itu dan mereka berkelahi. Untung ada anak2 lain yang melerai.
Jin Mok awalnya ragu mau masuk ke rumahnya. Tangannya terluka gara2 berkelahi tadi. Saat makan malam, oartunya lagi membicarakan pernikahan anak dewan dan ayah Cha sik betanya apa Cha sik sudah latihan untuk main piano di  pernikahan itu. Cha sik beralasan tangannya sedang terluka. Ayah Cha sik mengkhawatirkan acaranya dan segera menyuruh istrinya menghubungi keluarga pengantin agar mencari pianis baru.
 Jin Mok tidak percaya, ayahnya lebih mengkhawatirkan acara itu daripada tangan pianis anaknya yang terluka. Ayahnya bertanya apa sekarang Jin Mok sedag merengek? Jin Mok membenarkan dengan emosi kalau sekarang dia sedang merengek. Kakak dan ayahnya tersenyum geli dan ayahnya bertanya apa sekarang Jin Mok sudah tidak percaya diri saat bermain piano? Pengecut biasanya merasa sakit hati saat diabaikan. Mereka mulai mencari kasih sayang dan merengek
Ayahnya menyarankan Jin Mok berhenti membodohi dirinya sendiri karena Jin Mok akan semakin kehilangan keyakinan akan dirinya sendiri.
Jin Mok terguncang dengan kata2 ayahnya. Dia bermain piano seperti orang kesetanan tanpa mempedulikan perbannya yang lepas. Entah tangannya benar terluka atau tidak yang jelas dia masih bermain dengan baik. Tapi dia berteriak frustasi saat menekan tuts pianonya.
Cha sik melihat kerumunan di depan mading. Rupanya disana ada pengumuman untuk kompetisi duet piano. Cha sik tampak tertarik dan bertanya apakah itu dimainkan berdua? Sang Pil menjawab sinis memangnya berapa orang yang memainkan 2 piano?
Cha sik bertanya lagi apa ini kompetisi yang diselenggarakan tahun ini? Sang Pil dengan kesal menjawab "untuk apa mereka menempel kompetisi tahun lalu?!"
Cha sik tersenyum memandang poster itu dan melihat kalau kompetisi itu diselenggarakan 3 bulan dari sekarang. Dia berkata ini benar2 seperti mimpiku. Sang Pil bingung, mimpi? mimpi apa?
Cha sik mengacuhkan ppertanyaan itu dan bertanya apa yang harus dia lakukan untuk ikut kompetisi itu?
Ada suara yang menjawab, "Kau harus dilahirkan kembali."
Teman2nya tertawa mengejek, ternyata iitu suara Jin Mok. Cha sik menyuruh Jin Mok jangan bercanda tapi Jin mok bilang dia bukan tipe orang suka bercanda. "Larva sepertimu tidak mungkin mengikuti kompetisi ini."
"Aku punya bakat"
JIn Mok meremehkan Cha sik, "Apa zodiak dan ramalan yang kau baca bilang kau punya bakat musik? Atau jangan2 tes bakat SD?" Teman2 yang lain tertawa dan membenarkan perkataan Jin Mok.
Cha sik tidak terima direndahkan seperti itu. "Ayahku..........adalah Hyun Myung Sae. Kenapa? Apa itu juga terlihat seperti kebohongan?"
Bukannya impresif tapi teman2nya malah semakin menertawakan Cha sik karena Hyun Myung Sae tidak pernah menikah. Cha sik lalu menunjukka foto ayah ibunya, tapi Gyo Sun bilang banyak yang akan jadi anaknya karena Hyun Myung Sae selalu berfoto dengan penggemar setelah konser. Teman lain nyeletuk kalau bibinya juga pernah berfoto bersama Hyun Myung sae.
Cha sik memukul papan pengumuman. Dia bilang apa jika aku juara 1 di kompetisi ini kalian akan percaya? Jin Mok meemehkan dan bilang, jangan juara 1 deh, cukup lolos babak eliminasi saja aku akan mengakuinya. Semua temannya mengiyakan. Taruhan disepakati.
Cha sik pergi dan Gyo Sun bertanya, dia tidak akan lolos eliminasi kan? Sang Pil bilang, jangankan lolos eliminasi, menemukan  partner saja sangat tidak mungkin. Gyo Sun menebak jangan2 dia akan berpasangan dengan Yoo seul. Tapi Sang Pil dengan bercanda memeragakan gaya Yoo seul saat mendengar Cha sik memintanya jadi partner. Dan kita dengar suara Yoo seul


"APA KAU GILA?!"
Cha sik merasa dia sewaras biasanya tapi Yoo seul bialng Cha sik tidak pernah waras.Lebh baik Cha sik pergi berobat sekarang. Cha sik bersikeras dalam 3 bulan setidaknya dia bisa menguasai 1 lagu tapi Yoo seul bilang bahkan anak Mozart saja tidak bisa melakukannya. Dia tidak mau ikut campur dengan taruhan bodoh Cha sik dan menyarankan untuk tes DNA saja.
Cha sik bilang apa Yoo seul pikir dia akan kalah? Yoo seul tidak bilang begitu tapi sekarang ubah perspektif Chasik. Bagaimana kalau dia, Yoo seul, belajar lompat tinggi selama 3 bulan dan langsung ikut kompetisi apa mungkin dia bisa menang? Cha sik dengan pelan menjawab tidak. "Nah itu! Ini adalah kompetisi dimana orang yang berpartisipasi adalah oarng yang telah belajar selama 10 tahun. Mengikuti kompetisi ini buka nekat namanya, tapi tidak sopan."
Cha sik tampak kecewa sekali. Tapi dia mengiyakan perkataan Yoo seul dengan lemah. Dia mengakui dirinya telalu gegabah. Yoo seul terkejut karena dia tidak mengira Cha sik menyerah secepat ini. Dia merasa aneh mendengar suara sedih Cha sik. Tapi dia hanya diam saat Cha sik menuntunnya pulang.
Saat bersepeda pulang, Cha sik hanya terdiam karena kecewa. Yoo seul merasa tidak enak tapi dia tidak bisa berbuat apa2 atau memberi harapan palsu pada Cha sik.
Aku merahasiakan sesuatu dari Ibuku.
Lagu yang bagaikan pelangi yang kuimpikan tiap malam...
mimpi menakjubkan macam apa itu, 
Dalam mimpiku, aku bermain piano
dengan Yoo Seul.
Dalam mimpiku, aku bukan manusia rendahan...
Juga bukan anggota geng yang insap.
Yah, meski kelihatan amatiran,
tapi rasanya seperti amatiran yang hebat.
Dalam mimpiku, Yoo Seul bisa melihat. 
Kadang dia menatapku dan tersenyum. 
Dan senyuman itu sangat cantik. 
Mimpi yang sangat indah...
 sampai-sampai aku ingin tinggal didalam mimpi itu.
Cha sik berhenti di depan piano usang. Dia bertanya apa Yoo seul masih ingat lagi yang dimainkannya di sini? Yoo seul mengiyakan. Cha sik bertanya apa jika aku bisa memainkan lagu itu, Yoo seul akan percaya dan mengakui bakatnya?
Yoo seul tertawa mengira Cha sik bercanda, bagiamana bisa dia memainkannya?
 Tapi Cha sik yang sangat yakin malah membuat Yoo seul curiga dan dia mengira Cha sik mau meipunya. Cha sik menipunya dan menyuruh orang lain bermain. Yoo seul menyuruh orang yang membantu Chasik keluar, apa itu Sang Pil atau Gyo Sun? Atau malah Seo Jin Mok?
Cha sik tidak mnipu Yoo seul. Untuk membuktikannya dia mengangkat dan mendudukkan Yoo seul. Dia meletakkan tangan Yoo seul di tangannya supaya Yoo seul yakin Cha siklah yang main. Cha sik mulai memainkan sebuah lagu dengan baik,
Yoo seul terperangah saat Cha sik benar2 memainkan pianonya. Dia perlahan menarik tangannya karena sudah yakin Cha siklah yang main. sedangkan Cha sik berkonsentrasi dengan tuts2 pianonya,
Ternyata Cha sik telah berlatih lagu itu semenjak mendengarnya dari Yoo seul. Dia berlatih teknik2 memainkan piano dan siang malam berlatih piano sampai2 tangannya berdarah.
Meski mimpi itu sangat sigkat
Bagiku itu adalah kenangan abadi
Sayang rasanya kalau hanya dijadikan mimpi
Meski mungkin akan memerlukan waktu yang lama...
 Akan kubuat mimpi itu jadi kenyataan
Yoo seul terkejut mengetahui bakat Cha sik. Dia tersenyum ketika Cha sik menyelesaikan lagunya. Cha sik bertanya apakah dengan ini dia punya harapan? Yoo seul mengangguk dengan takjub. Cha sik memutar tubuh Yoo seul untuk menghadapnya, "Apakah kau mau jadi partnerku?"
Yoo seul mengangguk dan tersenyum manis. Cha sik pun tersenyum bahagia..

Mimpiku mulai menjadi kenyataan...


Sinopsis Page Turner Episode 2 Part 2 Sinopsis Page Turner Episode 2 Part 2 Reviewed by Putu Ayu Damayanti on 10:06 AM Rating: 5

Tidak ada komentar

Leave komentar ya(^^) Komentar kamu sangat saya hargai dan bikin saya semangat posting!